Minggu, 08 Mei 2011

Salah Satu Kebudayaan Jepang (ORIGAMI)

Origami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan.

Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai bermula semenjak kertas mula diperkenalkan pada abad pertama di Tiongkok pada tahun 105 oleh seorang Tiongkok dikasi yang bernama Ts'ai Lun.

Pembuatan kertas dari potongan kecil tumbuhan dan kain berkualitas rendah meningkatkan produksi kertas. Contoh-contoh awal origami yang berasal daripada Republik Rakyat Tiongkok adalah tongkang Tiongkok dan kotak.

Pada abad ke-6, cara pembuatan kertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab. Pada tahun 610 di masa pemerintahan kaisar wanita Suiko (zaman Asuka), seorang biksu Buddha bernama Donchō (Dokyo) yang berasal dari Goguryeo (semenanjung Korea) datang ke Jepang memperkenalkan cara pembuatan kertas dan tinta.

Origami pun menjadi populer di kalangan orang Jepang sampai sekarang terutama dengan kertas lokal Jepang yang disebut Washi.

Washi (和紙, Washi?) atau Wagami adalah sejenis kertas yang dibuat dengan metode tradisional di Jepang. Washi dianggap mempunyai tekstur yang indah, tipis tapi kuat dan tahan lama jika dibandingkan dengan jenis kertas lain.

Produksi washi sering tidak dapat memenuhi permintaan konsumen sehingga berharga mahal. Di Jepang, washi digunakan dalam berbagai jenis benda kerajinan dan seni seperti Origami, Shodō dan Ukiyo-e. Washi juga digunakan sebagai hiasan dalam agama Shinto, bahan pembuatan patung Buddha, bahan mebel, alas sashimi dalam kemasan, bahan perlengkapan tidur, bahan pakaian seperti kimono, serta bahan interior rumah dan pelapis pintu dorong.

Di Jepang, washi juga merupakan bahan uang kertas sehingga uang kertas yen terkenal kuat dan tidak mudah lusuh.
Reply With Quote

Kisah Dibalik Karakter Animasi PUCCA

Mickey Mouse si ikon kartun dari Amerika serikat yang telah berumur 83 tahun, sampai saat ini masih dicintai oleh semua orang di seluruh dunia, tak perduli tua ataupun muda!
Hello Kitty dari Jepang pun masih menikmati popularitasnya yang sangat mendunia.
Dan untuk menantang kepopuleran Mickey Mouse dan Hello Kitty, Korea mempunyai satu karakter animasi yang uga telah mendunia, ia adalah “Pucca” yang kini telah berumur 11 tahun.

Sebuah gedung di daerah Gangnam menjadi tempat lahirnya “Pucca”.
Dalam sebuah rapat mingguan di ruang rapat sebuah perusahaan animasi, saat itu lah pencipta “Pucca” mempresentasikan ide-nya tentang karakter Pucca ini.
Pada kenyataannya, Pucca ternyata lebih populer di dunia internasional dari pada di negara asalnya Korea. Imagenya sebagai seorang gadis asia yang lebih dominan dari kekasihnya telah memenangkan hati orang-orang di lebih dari 150 negara di seluruh dunia, telah menghasilkan 466 juta dollar Amerika dengan penghasilan 14 juta dollar hanya dari royaltinya saja.

Popularitas Pucca semakin meningkat ketika para bintang Hollywood seperti Gwyneth Paltrow ikut datang ke pesta peluncuran Pucca di Amerika Serikat. Lebih dari itu, Pucca juga terpilih sebagai tokoh kartun terpopuler di Amereka Selatan, bahkan mengalahkan kepopuleran Mickey Mouse dan Hello Kitty.
Pucca dengan matanya yang sipit dan baju merahnya telah memenangkan hati orang-orang di seluruh dunia.
Dalam wawancaranya, Kim Bu-gyeong, CEO VOOZ mengatakan “”Pucca” sangat populer di Prancis, Brazil dan Cina karena telah ditayangkan di stasiun televisi di negara-negara tersebut. Aku pikir “Pucca” memang dibuat agar bisa menembus pasar internasional”.
Meskipun telah mencapai sukses besar, para staff dari VOOZ (perusahaan animasi yang memproduksi “Pucca”) tetap terus bekerja keras untuk membuat cerita dan menyempurnakan design Pucca agar dapat tetap dicintai.
Ketekunan menjadi akar dari kesuksesan Pucca, dan CEO Kim Bu-gyeong mewujudkan dengan penuh semangat.
Lee Hye-sil, Perancang produk VOOZ mengatakan, “Dari awal pengkonsepan hingga proses produksi akhir, Kim Bu-gyeong terlihat sangat detil dalam menentukan pewarnaan agar dapat sesuai dengan sasaran pasar dari produk Pucca ini”.
Kim Bu-gyeong, juga menambahkan, “Sebelum adanya “Pucca”, industri lebih fokus dalam membuat karakter animasi untuk anak-anak, tapi aku mentargetkan “Pucca” untuk wanita di usia remaja dan 20an. Aku pikir ceritanya harus tentang cinta, namun bukan kicah cinta yang biasa. “Pucca” sendiri adalah karakter wanita yang lebih dominan dibanding laki-laki dalam kisah percintaannya”.

Pucca dibuat 11 tahun yang lalu oleh Kim Bu-gyeong untuk menyaingi kepopuleran Mickey Mouse. Ia memberikan Pucca warna yg kuat dan berani sesuai dengan target pasar yang ditujunya. Walau begitu, pada awalnya respon masyarakat terhadap “Pucca” tidaklah seantusias sekarang.
Kim Bu-gyeong, mengatakan “”Pucca” banyak menerima kritikan di awal pemunculannya di industri animasi Korea karena konsepnya yang dianggap terlalu kasar. Awalnya memang sulit, tapi aku tetap memegang tegus konsep aslinya karena aku pikir karakternya yg agak kasar itu lah yang menjadi dayatariknya”.
Situasi yang berbeda datang di pasar global untuk “Pucca”. Pucca banyak mendapat tawaran kerjasama dari perusahaan animasi besar dunia seperti Walt Disney dan Warner Brothers.
Kim Bu-gyeong, juga menambahkan, “Tidak perlu memaksakan diri untuk membuat karakter yang global untuk bisa diterima pasar inernasional, karakter unik dengan sifat yang sangat Korea juga terbukti bisa sukses. Bahkan sebenarnya ini lah kunci kesuksesan Pucca di pasar internasional”.

Formula sukses dari Pucca adalah justru di unsur lokalnya. Proses produksi dan pemasarannya diserahkan pada pihak luar Korea, sementara untuk pembuatan kontennya tetap dilakukan oleh perusahaan lokal Korea. Walaupun Pucca telah dibuat dalan 3000 lebih macam produk, namun tidak satupun dari produk-produk tersebut yang diproduksi secara masal di Korea.
Walau begitu, perusahaan VOOZ telah mengantongi 14 juta dollar Amerika hanya dari royaltinya saja. Sekarang Pucca telah berumur 11 tahun dan masih terus berkembang. Untuk kedepannya pencipta dari karekter Pucca ini ingin membuka sebuah taman bermain yang khusus untuk pecinta Pucca.

Kim Bu-gyeong, mengatakan “Biasanya, produk untuk konsumen dan animasi di televisi menjadi yang utama untuk dijual dalam industri ini. saat ini aku sedang memikirkan produk lain yang mungkin bisa dibuat dan bisa sama suksesnya untuk lebih melebarkan sayap lagi di Korea khususnya dan internasional pada umumnya”.

Di Indonesia sendiri untuk animasinya sendiri Pucca memang belum pernah ditayangkan di stasiun televisi nasional ataupun lokal, tapi produk-produk dengan gambar Pucca sudah cukup banyak beredar dan disukai. Mulai dari boneka, T-shirt, stsionary, dan barang-barang lainnya sudah banyak dijual di Indonesia.